Tuesday, December 19, 2006

ARTI SPESIAL (Graccy Martha R)

Jawapos,Senin, 18 Des 2006,

ARTI SPESIAL
Oleh: Graccy Martha R.

Seluruh tubuhku pegal. Setelah hampir dua jam duduk di atas kursi kayu sederhana. Aku menunggumu dan kau belum juga menampakkan batang hidung. Di mana kau sekarang? Kucoba menghubungi ponselmu. Tapi, hanya terdengar nada sambung yang membosankan. Kau lupa membawa ponsel atau sengaja tidak menjawab telponku? Kau benar-benar membuatku kecewa, juga bingung, dan khawatir.Kenapa harus hari ini kau mengecewakanku? Meski di hari lain kau tidak jarang mengecewakanku, tapi setidaknya tidak untuk hari ini. Seharusnya, kau membuatku amat senang. Hanya satu hari ini saja, apa susahnya? Kau kan menyayangiku. Bukannya aku menuntut darimu, tapi jika kau tidak bisa membuatku senang dengan kejutan-kejutan kecil atau hal-hal menyenangkan lainnya, setidaknya kau tidak mengecewakanku.Yaah... tepat hari ini, genap sudah 17 tahun aku hidup di dunia. Kata orang, ulang tahun yang ke-17 itu sangat spesial bagi para gadis. Tidak sedikit para gadis yang merayakannya besar-besaran. Tapi, aku berbeda. Orang tuaku memang telah menawarkan untuk mengadakan pesta meriah. Aku menolak. Kurasa, itu berlebihan. Aku lebih memilih untuk merayakannya berdua saja denganmu. Kupikir, di usia yang spesial harus dirayakan dengan orang yang spesial pula. Aku ingin bersamamu seharian penuh. Pasti akan sangat berkesan, tak terlupakan. Siapa sangka kenyataan berkata lain.Angin berhembus kencang, menertawakanku. Aku merasa rapuh tak berarti. Kulambaikan tangan pada seorang karyawati dan membayar dua gelas minuman yang tadi kuminum seorang diri. Tadi, kupikir kau datang terlambat. Tapi, ternyata tidak. Kau malah tidak datang. Sehingga aku memutuskan untuk pergi dari sini.Langkahku terayun gontai di atas bebatuan, menuju tempat di mana aku meninggalkan kendaraanku. Lelah, letih, lesu, tak ada gairah. Kenapa aku tidak seperti gadis- gadis lain yang tersenyum bahagia di hari ulang tahunnya. Apalagi, di usia yang dianggap sangat spesial. Apa ulang tahunku juga akan spesial hari ini?Apa salahku sampai kau tega mengacaukannya? Baru tadi pagi kau menelpon, mengucapkan selamat ulang tahun dan berjanji akan datang tepat waktu siang ini. Namun, apa buktinya?Jika kau berhalangan datang, seharusnya kau mengabariku. Minta maaflah paling tidak. Tapi kau sama sekali tidak melakukannya. Aku menghubungi ponselmu tapi hasilnya nihil. Kau menghilang begitu saja bagai di telan bumi. Kau sangat menjengkelkan.Aku berjalan lambat sambil terus melamun. Langkahku terhenti melihat kerumunan tidak jauh dari tempatku berdiri. Aku melangkah lebih dekat. lngin tahu apa yang terjadi. Rupanya telah terjadi kecelakaan mobil. Keadaannya sangat berantakan. Kaca mobil yang pecah, berserakan di sana- sini. Sebuah truk yang rusak parah di bagian depannya dan ... ASTAGA! Detik berikutnya, aku amat terkejut. Sebuah mobil lain yang juga hancur, tapi aku masih dapat mengenalinya dengan baik. Mobilmu!Tak kuasa, aku menahan air mata yang perlahan mengalir dari sudut mataku. Kudekati mobilmu seakan tidak percaya. Pintu sopirnya sudah hancur. Kacanya pun pecah berkeping- keping. Sehingga bisa kulihat dengan mudah ke dalamnya. Aku terkejut lagi, namun juga terharu begitu melihat isi mobilmu. Itu pasti hadiah ulang tahun untukku. Kertas kado transparan membungkus rapi sebuah boneka yang tergeletak di lantai mobil; sekotak cokelat favoritku, seikat bunga mawar, sama seperti yang kau berikan padaku di hari kau menyatakan cintamu, terakhir sebuah kado kecil yang cantik walau pitanya sudah agak robek. Kau baik sekali menyiapkan semuanya untukku. Namun, apa mau dikata, Tuhan berkehendak lain.Dari orang- orang di sekitar situ, aku tahu bahwa kecelakaan itu terjadi sekitar dua jam lalu. Sopir truk itu sedang mabuk sehingga menyetir dengan sangat kencang tak terkendali dan menabrak mobilmu. Kata mereka, pengendara mobil sedan itu dibawa ke rumah sakit beberapa menit setelah kecelakaan terjadi. Itu pasti kau. Sopir truk yang menabrak mobilmu hanya mengalami luka ringan Sedangkan petugas derek baru akan tiba sebentar lagi karena terjebak macet dan jauh dari sini.Setelah tahu ke rumah sakit mana kau dibawa, aku segera berlari ke arah mobilku. Semenit kemudian, aku sudah dalam perjalanan menuju ke sana. Kukemudikan mobilku sekencang mungkin. Aku sadar itu berbahaya, tapi kali ini aku tak peduli. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Bagaimana kalau terjadi apa-apa padamu? Bagaimana kalau kau kekurangan banyak darah, dan tidak ada orang yang golongan darahnya sama denganmu. Karena golongan darahmu memang jarang ditemui. Tapi, aku bisa memberi sebanyak yang kau inginkan, sebab golongan darah kita sama.Di jalan perasaanku benar- benar kalut. Langit yang tadi cerah tiba-tiba bcrubah gelap, segelap hatiku saat ini. Hujan pun turun deras diiringi sambaran kilat. Seakanakan meneriakiku agar melaju lebih kencang lagi. Tuhan..kenapa semua ini harus terjadi... kenapa aku malah mendapatkan masalah yang sangat berat di hari ulangtahunku. Inikah yang dimaksud ulangtahun spesial? Semuanya terjadi begitu saja dan rasanya aku tidak siap menerimanya. Mobilku melaju semakin kencang di jalanan licin. Aku semakin kacau. Merasa sangat bersalah telah berpikir yang tidak- tidak tentangmu. Timbul niat untuk mengucapkan beribu kata maaf di depanmu saat bertemu nanti. Namun, entah mengapa, rasanya tidak akan sempat, apa kau akan secepat itu meninggalkanku atau....BRAAKKK!! Mobilku seketika terhenti. Kepalaku terbentur keras pada kaca di depanku. Seketika kurasakan pusing yang begitu hebatnya. Kepalaku sakit luar biasa. Lalu aku merasa wajahku basah, berlinang darah yang mengucur dcras dari kepalaku. Sempat kulihat sebatang pohon berdiri tegak di depan mobilku, sampai akhirnya mataku tertutup dengan sendirinya. Tapi, aku masih bernapas... dengan susah payah. Kudengar beberapa teriakan dan suara derap langkah kaki yang perlahan mendekatiku. Lalu sebuah suara yang tidak asing bagiku. Suara yang aku harap sudah kudengar dari tadi."Rin... astaga Karin, kenapa jadi begini. Maafkan aku Rin, tadi aku sudah hampir sampai ke tempat kita janjian bertemu. Lalu aku mendapat telepon dari rumah sakit yang mengabarkan Mang Diman, sopirku, mengalami kecelakaan saat akan menjemput ibuku. dengan mengendarai mobilku. Aku sendiri kaget karena saat akan berangkat, mobilku sudah tidak ada. padahal di dalamnya sudah kusiapkan beberapa kejutan untukmu. Kupikir lebih baik aku naik taksi saja daripada terlambat, sampai aku mendapat kabar mengejutkan itu. Saat akan menghubungimu, aku baru sadar kalau ponselku tertinggal. Rin, jangan tinggalkan aku. Tetaplah hidup. Bertahanlah, Rin. Aku mohon! Apa kau mendengarku? Jawab, Rin! Selarnat ulang tahun Rin..."Lalu, aku mendengar suara itu menangis. Yang makin lama makin samar hingga tak dapat kudengar lagi. Lalu aku menghembuskan napas terakhir. lnikah arti spesial? ****penulis adalah pelajar SMAN 1 Surabaya

1 Comments:

Blogger Unknown said...

Hmm.. ceritanya menarik..
terkesan seperti curhat dari si penulis.. :p
anyway Graccy Martha R..
hope the stories wouldnt be happend to u..
coz i think..
even i dunno what special means 2u..
but i guess you're always be Special to me..
Thanks for always being my special1.

---------------------------------
The man who wont do just the hardwork..but also a Heartwork.
_________________________________

10:04 PM  

Post a Comment

<< Home